Posted by : Hense Sunday 17 May 2015

Seorang gadis yang baru saja pulang ke rumahnya, melihat ada seorang pemuda yang memarkir mobil di depan rumahnya. Awalnya si gadis tidak curiga. Namun kecurigaan muncul ketika ternyata peristiwa itu berulang setiap harinya.


Gadis itu diam-diam memperhatikan, tampaknya ia pemuda yang sopan, karena di dalam mobil pemuda tersebut lebih banyak menundukkan pandangan. Ada rasa lain di hati sang gadis, jangan-jangan pemuda ini sedang mencuri pandang terhadapnya, atau sedang mengamati gerak-geriknya lantaran ingin melamarnya. Terselip rasa gelisah sekaligus bahagia.

Jantung berdetak aneh, ketika kembali ia dapati pemuda itu memarkir mobil di depan rumahnya.
Pikiran pun melayang, membayangkan ia segera menikah tanpa telat usia. Diam-diam ia juga mengamati, “mobilnya memang sederhana…tapi tidak masalah, karena tampaknya ia pemuda baik, nyatanya lebih banyak menundukkan pandangan di dalam mobil.


Waktu berlalu, dan perasaan si gadis semakin terasa ada yang berbeda, hingga ia bertanya pada dirinya sendiri, “apakah ini cinta?”
Tapi ada rasa heran terselip di benak sang gadis, jika memang pemuda itu menyukainya, kenapa tidak juga mendatangi ayahnya untuk melamar?
Padahal lama sudah pemuda itu memperhatikannya? Apakah ia takut diusir ayah sang gadis karena mobil butut miliknya?
Tapi melihat keseriusannya, sang gadis percaya bahwa pemuda tersebut mencintainya.
Bagimana tidak, berjam-jam lamanya ia berada di depan rumahnya, saat sang gadis pergi, kemudian masuk rumah dan hendak pergi… pemuda tersebut tetap dalam posisinya. Bisa jadi pemuda itu sering mencuri pandang terhadapnya.


Sepertinya sang gadis tidak bisa bersabar menunggu lebih lama lagi. Karena berhari-hari sudah ia menunggu tapi belum juga ada perkembangan.
Hingga suatu hari ia bulatkan tekad dan keberaniannya untuk menyambangi pemuda itu. Jika memang ingin menikahinya, agar segera berbuat sesuatu, mengetuk pintu, menemui orang tua dan kemudian melamarnya… Pelan namun pasti, sang gadis mendekati mobil itu, sementara sang pemuda masih menunduk di dalam mobilnya seperti biasanya.

Dengan menahan dag..dig..dug..,
sang gadis bertanya : “Maaf…, boleh tahu, kenapa Anda sering memarkir mobil di depan rumah kami?”
Pemuda : “WIFI di rumah Mbak tidak diberi password, jadi saya numpang internetan di sini setiap hari.”
Gadis : “Apa….??? @$%^%^$”

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Asal asalan - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -